Wednesday, October 17, 2012

OKSIGEN


OKSIGEN

Oksigen merupakan unsur gas dengan symbol O. Gas ini tidak berwarna dan tidak mempunyai rasa. Di dalam tubuh, oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah. Oksigen diperlukan oleh sel untuk mengubah glukosa menjadi energi. Selanjutnya energi inilah yang digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas seperti aktifitas fisik, penyerapan makanan, membangun kekebalan tubuh, pemulihan kondisi tubuh dan penghancuran bebarapa racun sisa metabolisme.Kekurangan oksigen menyebabkan metabolisme tidak berlangsung sempurna. Akibatnya tubuh terasa lelah, pegal-pegal, mengantuk, kekabalan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit.

            Oksigen pertama kali ditemukan oleh
seorang ahli obat Carl Wilhelm Scheele. Ia menghasilkan gas oksigen dengan mamanaskan raksa oksida dan berbagai nitrat sekitar tahun 1772. Scheele menyebut gas ini 'udara api' karena ia murupakan satu-satunya gas yang diketahui mendukung pembakaran. Ia menuliskan pengamatannya ke dalam sebuah manuskrip yang berjudul Treatise on Air and Fire, yang kemudian ia kirimkan ke penerbitnya pada tahun 1775. Namun, dokumen ini tidak dipublikasikan sampai dengan tahun 1777.

Air merupakan komponen yang sangat berlimpah di alam dan meliputi tiga per empat permukaan bumi. Berbagai manfaat penting air di dalam tubuh adalah :
*Air merupakan pelarut optimum untuk mengedarkan berbagai substansi di dalam tubuh
* Membantu tubuh menyerap berbagai komponen yang penting
* Meningkatkan fungsi ginjal dan pembuangan urin
* Meningkatkan stimulasi dan mengatur kekebalan tubuh yang berlokasi di usus
* Meningkatkan metabolisme
* Mengoptimalkan fungsi aliran darah
* Membuang racun dan garam dari dalam tubuh

Air yang murni sangat sempurna untuk proses detoksifikasi dan membantu membersihkan semua sel, organ dan cairan tubuh karena dapat membawa berbagai substansi berbahaya keluar dari tubuh kita. Air yang murni merupakan pelindung alami dari berbagai infeksi seperti influenza, pneumonia, campak dan penyakit infeksi lainnya. Sebaliknya jika tubuh kekurangan air, sel akan menjadi kering, kisut sehingga mudah terkena infeksi.

            Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan.Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik alam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut (SALMIN, 2000).

            Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut. ODUM (1971) menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan permukaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antara air dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada jenis, stadium dan aktifitasnya.

            Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan diam relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan ikan pada saat bergerak atau memijah. Jenis-jenis ikan tertentu yang dapat menggunakan oksigen dari udara bebas, memiliki daya tahan yang lebih terhadap perairan yang kekurangan oksigen terlarut (WARDOYO, 1978).
           
            Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan nornal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun (toksik). Kandungan oksigen terlarut minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan organisme (SWINGLE, 1968).

            Idealnya, kandungan oksigen terlarut tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70 % (HUET, 1970).

             KLH menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut(ANONIMOUS, 2004).




Sumber:
SALMIN. 2000. Kadar Oksigen Terlarut di Perairan Sungai Dadap, Goba, Muara Karang dan Teluk Banten.Dalam: Fora-minifera Sebagai Bioindikator Pen-cemaran, Hasil Studi di Perairan Estuarin Sungai Dadap, Tangerang (Djoko P. Praseno, Ricky Rositasari dan S. Hadi Riyono, eds.) P3O - LIPI hal 42 – 46
 ANONIMOUS. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. No. 5 1 Tahun 2004. Tentang : Baku Mutu Air Laut. 2004. 11 hal.
 HUET, H.B.N. 1970. Water Quality Criteria for Fish Life Bioiogical Problems in Water Pollution. PHS. Publ. No. 999-WP-25. 160-167 pp.
 ODUM, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. W.B. Saunder Com. Philadelphia 125 pp.
 WARDOYO, S.T.H. 1978. Kriteria Kualitas Air Untuk Keperluan Pertanian dan Perikanan. Dalam: Prosiding Seminar Pengendalian Pencemaran Air. (eds Dirjen Pengairan Dep. PU.), hal 293-300.
 SWINGLE, H.S. 1968. Standardization of Chemi-cal Analysis for Water and Pond Muds. F.A.O. Fish, Rep. 44, 4 , 379 - 406 pp.

No comments: