Monday, November 5, 2012

Cara Menyimpan Listrik


Berberapa Cara Menyimpan Listrik
Dan Menggunakannya Saat Listrik Padam



              Listrik merupakan kebutuhan masyarakat yang bersifat fital baik itu di daerah metropolitan maupun di pedesaan. Di jaman sekarang ini, Listrik sendiri hampir tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan. Semakin tahun seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi, tingkat kebutuhan listrikpun terus meroket namun pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangatlah terbatas sehingga berakibat sering terjadinya pemadaman listrik bergilir.

           Ketika ruang kerja kita mendapatkan giliran pemadaman listrik, pastilah pekerjaan kita juga akan terhambat terutama yang menggunakan alat elektronik dimana listrik adalah sumber tenaganya. Untuk mengakali agar kita dapat menikmati listrik dan melanjutkan pekerjaan kita meskipun saat listrik padam, berikut beberapa cara menandon atau menyimpan listrik berlebih sehingga dapat digunakan pada saat yang sangat darurat seperti saat listrik padam.


   1.  Menggunakan accu

     Accu disebut juga sebagai elemen basah. prinsip kerja accu adalah mengubah energi kimia menjadi energi listrik. jika accu menjadi lemah, dapat diperkuat lagi dengan suatu proses yang disebut mengisi accu. Menurut Sudirman dalam bukunya "Menghemat Bahan Bakar (Bensin) Mobil" Accu (accumulator) adalah sumber listrik yang dipasok untuk kebutuhan listrik mobil, seperti pengapian, lampu- lampu, dan perlengkapan lainnya yang membutuhkan listrik.

    Bagian-bagian accu adalah tabung accu, timbal, cairan H2SO4 (asam sulfat/accu zuur), sel, dan timbal peroksida. Reaksi asam sulfat dan timbal peroksida akan menghasilkan muatan listrik positif (+) dan negatif (-). Arus listrik yang dihasilkan oleh accu disebut arus rata, karena besarnya arus listrik yang dihasilkan oleh baterai adalah tetap. Arus listrik yang dihasilkan oleh accu disebut arus searah DC (direct current), karena arts listrik yang dihasilkan oleh accu adalah tetap.

    Accu sendiri ada 2 type yaitu:

a.       Accu basah
Bekerja berdasarkan reaksi kimia. Energi yang tersimpan dikeluarkan dalam bentuk energi listrik, dilakukan secara berulang-ulang. Berdasarkan konstruksinya, aki basah mengandung timah dan lead ferokside sebagai bahan dasar. Aki basah terdiri dari tiga elemen utama, yaitu pelat positif, pelat negatif, dan fanel separator (pemisah dua lead). Ketiga elemen tersebut diletakkan dalam cairan elektrolit tersebut diletakkan dalam cairan elektrolit (sulfuric acid) dalam satu sel.



Accu Basah



b.      Aki kering
Pada aki jenis ini, larutan elektrolit sengaja dikeluarkan agar bagian dalam aki menjadi kering. Akibatnya timbul kevacuman setelah disetrum oleh pabrik pembuatnya. Aki kering tidak memerlukan pengisian ulang dan bisa dipakai selama lima tahun.
Accu Kering


    Cara menyimpan listrik dengan accu ini dapat dilakukan dengan cara menyalurkan energi listrik berlebih pada accu. Proses ini disebut sebagai strom aki atau accu recharge. Sehingga pada saat listrik padam. Accu dapat digunakan sebagai alternatif sumber energi listrik.


   2.  Simpan listrik dalam bentuk Battery

    Baterai  sama halnya dengan  accu yang mengubah enerfi kimia menjadi energi listrik. pada baterai terdapat dua kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. kutub positif berada di bagian atas baterai. sedangkan kutub negatif baterai ada di bagian bawah baterai. biasanya tanda negatif dan positif sudah tertera pada label baterai untuk mempermudah menentukan.
Battery

     Cara menyimpan listrik dalam baterai yaitu dengan menggunakan alat bernama Battery Recharger/ charger battery. Alat ini mampu menyimpan listrik berlebih ke dalam battery sehingga nantinya listrik tersebut dapat digunakan saat mati lampu/ listrik padam. Namun kapasitas penyimpanan battery sendiri terbatas dan hanya dapat digunakan untuk menyalakan barang elektronik dengan Watt rendah seperti senter dan lain lain.

Battery Recharger


  3.    Menyimpan listrik dalam udara cair
    Seperti yang dilakukan oleh sebuah perusahaan asal Inggris dalam KOMPAS.com (11/4/2011) mengembangkan teknik menyimpan energi yang dihasilkan dari pembangkit tenaga angin dan sinar matahari. Teknik itu menggunakan udara yang tersimpan dalam bentuk cair.

     Sistem Cryo Energy milik perusahaan itu menggunakan kelebihan listrik untuk menyalakan mesin pendingin udara. Mesin tersebut menurunkan temperatur udara menjadi -196 derajat celsius sehingga udara menjadi cair. Cairan itu ditampung di dalam tangki terisolasi dengan tekanan rendah.

        Saat permintaan listrik tinggi, udara cair itu dilepaskan ke sebuah tempat yang temperaturnya sedikit lebih hangat daripada -196 derajat celsius sehingga berubah menjadi gas, yang digunakan untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik.

        Sistem ini hanya mampu menghasilkan efisiensi sebesar 50 persen. Artinya, listrik yang dihasilkan hanya 50 persen dibandingkan listrik yang dipakai untuk sistem pendinginan. Efisiensi meningkat menjadi 70 persen ketika udara hangat digunakan. Menurut Highview Power Storage, efisiensi bisa semakin meningkat apabila sistem ini dipasang pada fasilitas yang memiliki pembuangan panas.


4.  Menyimpan Listrik Dalam Air

      Cara lain yang dapat digunakan untuk menyimpan energi listrik adalah menggunakan air. Prinsipnya adalah menggunakan tekanan kebawah air untuk menghasilkan listrik.

     Caranya adalah kelebihan listrik dipakai untuk memompa air ke tempat penampungan yang posisinya tinggi seperti menara air. Ketika listrik dibutuhkan, air dialirkan ke bawah melewati pipa yang diberi turbin sehingga air yang turun tersebut dapat memutar turbin sehingga turbin tersebut dapat menghasilkan listrik.

     Cara ini sangat mudah dipakai dan kapasitas listriknya cukup untuk menyalakan alat dlektronik dalah rumah namun dengan waktu yang terbatas yaitu sampai air dalam penampungan/menara habis.


5. Menyimpan listrik dalam udara bertekanan


       Prinsip keja cara ini sama dengan cara pada nomer 4 yaitu memanfaatkan tekanan udara. Udara bertekanan merupakan metode penyimpanan energi murah dengan menggunakan energi listrik yang murah ketika sedang tidak terjadi beban puncak. Udara bertekanan dapat disimpan di dalam reservoir bawah tanah. Udara bertekanan tersebut lalu dilepaskan untuk memutar turbin yang kemudian turbin akan menghasilkan listrik untuk memasok kebutuhan listrik barang-barang elektronik anda saat anda mendapat giliran pemadaman listrik.




Sumber :

http://sains.kompas.com/read/2011/04/01/01113156/Simpan.Listrik.dalam.Udara.Cair

Ajen Dianawati. IPAL (Intisari Pengetahuan Alam Lengkap) SD.Kawan Pustaka

Urip Sudirman. metode tapat menghemat bahan bakar (Bensin) mobil. Kawan Pustaka

http://www.trangpunyaweb.com/2012/04/mengenal-listrik.html