Thursday, November 8, 2012

BENTOS DI PERAIRAN


BENTOS DI PERAIRAN




1. Definisi Benthos
            Benthos adalah organisme yang hidup di dekat dasar sungai atau dikenal sebagai zona benthik. Mereka hidup di dekat sedimen baik itu batu, lumpur, pasir dan lain lain dan beradaptasi dengan tekanan air dalam serta arus perairan yang deras. sebagian atau seluruh siklus hidup benthos berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang. selain itu pergerakan benthos relatif terbatas. 


       Menurut Jamil (2010), Bentos merupakan suatu organisme yang hidupnya di dasar perairan. Mereka juga mendiami semua ekosisitem perairan. Organisme bentik hidup di atas substrat dasar perairan yang disebut sebagai organisme epifauna dan adapula yang berada dalam substrat itu sendiri disebut organisme bentik infauna.

2. Ciri-ciri Benthos
            Benthos sendiri mempunyai berbagai ciri-ciri yang diantaranya menurut Sudarjanti dan Wijarni (2006) adalah :

·   Mempunyai toleransi yang berbeda terhadap berbagai tipe pencemaran dan mempunyai reaksi yang cepat.
·        Ditemukan melimpah di perairan, terutama di ekosistem sungai, dipengaruhi oleh berbagai tipe polutan yang ada.
·      Mempunyai keanekaragaman yang tinggi dan mempunyai respon terhadap lingkungan yang stress.
·        Hidup melekat didasar perairan.
·        Mempunyai siklus hidup yang panjang.


 3.  Peranan Bentos di Perairan
            Setiap organisme pasti mempunyai suatu peranan bagi lingkungannya begitu juga halnya benthos. menurut Odum (1993), Hewan Benthos memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai makanan.

            Suwondo dkk, (2004) juga mengemukakan bahwa Benthos merupakan organisme perairan yang keberadaannya dapat dijadikan indikator perubahan kualitas biologi perairan sungai. Selain itu, organisme bentos juga dapat digunakan sebagai indikator biologis dalam mempelajari ekosistem sungai (Canter dan Hills, 1979). Hal ini disebabkan adanya respon yang berbeda terhadap suatu bahan pencemar yang masuk dalam perairan sungai dan bersifat immobile.

           Mahmudi, dkk, (1999), juga mempertegas bahwa makrozoobentos mempunyai peranan penting di ekosistem sungai, yaitu : (1) dapat memberikan informasi mengenai pemindahan dan penggunaan energi dalam ekosistem sungai, (2) mempunayi peranan dalam proses self purification sungai, dan (3) dapat digunakan untuk kepentingan restorasi perairan sungai dengan cara mencipatakan habiatat yang mendorong kolonisasi makrozoobentos. Komunitas makrozoobentos bahkan menjadi sumber energi untuk perikanan di ekosistem sungai.

                        
4.  Jenis Benthos di Perairan
           
            Cara menentukan kualitas perairan berdasarkan Benthos yang ada di perairan tersebut salah satunya yaitu dengan pendekatan kualitatif dimana kita melihat jenis-jenis daripada Benthos yang hidup diperairan itu sendiri. jenis-jenis bentos berdasarkan tingkat kerusakan perairan dikemukakan oleh Mulyanto (1995) sebagai berikut :

  1. Perairan bersih adalah Planaria, Perla, Isoperia, Leuctra, Nemoura, Eodyonurus dan Ephemera.
  2. Perairan tercemar organik ringan adalah Caenis, Ephemerella, Baetis, Limnophillus dan Hydropsyche.
  3. Perairan tercemar organik sedang adalah Simulium, Lymnaea dan Physa.
  4. Perairan tercemar organik berat adalah Chironomous dan Tubifex.
           
Komunitas bentos termasuk beraneka ragam spesies dari larva serangga, termasuk nyamuk-nyamuk kecil, lalat, lalat naga muda dan jenis cacing-cacingan (Jamil, 2001). 

Menurut Hakim (2009), makrozoobenthos yang memilki toleran yang luas akan memilki penyebaran yang luas juga seperti contohnya jenis ephemeroptera. Sebaliknya organisme yang  kisaran tolerasinya sempit (sensitif) maka penyebaranya juga sempit seperti jenis lalat batu dan tricoptera.


  5. Contoh Benthos

    1. Hydropsychidae
    

    2. odonata
   

   3.  stone flies
    

    4. Chironomidae Larvae

    5. Penaeidae

    6. Coleoptera

    7. Baetidae

    8. Hirudinea

    9. Gecarcinucoidea

    10. kerang-kerangan air tawar







SUMBER:
Sudarjanti dan wijarni. 2006. Keanekaragaman dan Kelimpahan Makrozoobenthos. Erlangga. Jakarta
Odum, Eugene, P. 1993. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hakim,L. 2009. Makrozoobenthos Sebagai Indikator Pencemaran Lingkungan. http//ilmukelautan.com.
Mahmudi, M.2005. produktivitas Perairan. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang
Suwondo dkk, 2004. . Keanekaragaman, densitas dan distribusi benthos di perairan sungai pepe Surakarta. http://top-pdf.com/jenis-bentos.htm
Romimohtanto dan Juwana. 2001. Biologi Laut. Djambatan. Jakarta
Romimohtarto, Kasijan dan Sri Juwana. 2005. Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Dlambatan. Jakarta.
Hilsenhoff, W. L. 1977. Use of arthropods to evaluate water quality of streams. Technical. Bulletin No. 100
google.com







No comments: