Saturday, October 13, 2012

Teknik budidaya ikan mas

Teknik Budidaya Ikan Mas
Dalam Keramba Jaring Apung



1. Ikan Mas
       Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan yang termasuk famili Cyprinidae, subordo Cyprinoidea, ordo ostariophysi, sub kelas Teleostei.

       Diantara jenis ikan air tawar, ikan mas memang paling populer di masyarakat. Selain dikenal dengan nama ikan mas, ikan jenis ini juga disebut ikan karper atau ikan tombro. ikan mas yang dikenal selama ini ternyata berasal dari negeri Cina dan Eropa atau persilangannya. oleh karena itu. Tidaklah heran kalau akibat persilangan itu, kini telah banyak dikenal berbagai ras ikan mas. beberapa contoh ras ikan mas itu adalah ikan mas merah, ikan mas si nyonya, ikan mas taiwan, ikan mas majalaya, ikan mas punten, ikan mas kaca dan ikan mas kumpay.



2. Persyaratan Budidaya

  • Daerah kolam budidaya berada pada ketinggan 150 - 600 m dpl
  • pH perairan antara 7 - 8 dan ikan ini dapat memijah pada suht optimal 20'C - 25'C dan arus air yang tidak begitu deras dan terus mengalir.
  • Kolam disarankan berada dekat dengan sumber air tetaph bukan daerah yang rawan banjir. serta jauh dari pendemaran karena ikan ini sangat sensitif terhadap pencemaran.
  • Jenis tanah untuk kolam tidak mudah porous.
  • Dapat dibudidayakan dalam berbagai cara misalnya kolam beton, kolam tanah, karamba dan lain lain.



3. Persyaratan Lain
  • Kegiatan budidaya harus bersifat ramah lingkungan. artinya kegiatan budidaya tidak merusak lingkungan dan kelestarian alam.

  • Kemanan dari kegiatabudidaya terjamin dan terhindar dari gangguan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

  • Menggunakan tenaga kerja dari masyarakat sekitar sehingga selain meningkatkan pendapatan, jegiatan budidaya juga dapat mengurangi pengangguran.

  • Memperoleh izin dari pihak berwenang dan jika dilakukan dalam skala besar harus melakukan amdal. 



4. Teknik Budidaya
     Apabila persyaratan tersebut diatas telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan usaha budidaya ikan. berikut teknik budidaya ikan mas pada keramba jaring apung.

a. Merancang Ukuran Jaring Apung. Ukuran jaring apung tidak terbatas namun umumnya menggunakan ukuran 2x2x2 meter atau 9x9x2 meter. jaring bisa didapat di toko toko penjual alat perikanan berupa jaring polyethylene nomer 380 D/15 ukuran 1 inci sebagai tempat buidaya dan kemudian di desain sesuai dengan keinginan.

b. Merancang Rakit. Buat rakit yang sesuai dengan ukuran jaring yang telah di buat. rakit dapat dibuat dari berbagai bahan misalnya bambu, kayu, atau pipa-pipa besi. sebagai pelampung, rakit dapat diikatkan dengan  ban bekas yang diisi stereofoam, drum plastik dan sebagainya.

c. Memberi Jangkar Pada Rakit. Fungsi jangkar ini adalah agar jaring tidak berpindah pindah terbawa arus. jangkar dapat dibuat dari patokan kayu.



5. Pembudidayaan

a. Penebaran Benih Ikan Mas. Padat penebaran bibit ikan tergantung dari ukuran dan jenis ikan mas serta sistem budidaya yang dilakukan. namun biasanya padat penebaran berkisar antara 5-10 kg/m kubik dengan ukuran bibit berkisar antara 50-100 gram/ekor. penebaran bibit dilakukan pada pagi atau sore saat suhu perairan tidak terlalu panas sehingga ikan yang ditebar tidak mudah stress. selain itu sebelum ditebar, ikan dilakukan aklimatisasi sekitar 5- 10 menit agar ikan menyesuaikan diri pada suhu perairan.

b. Pemberian Pakan. Pada bulan pertama diberi pellet dengan takaran 4% dari berat total ikan. pada bulan kedua dikurangi menjadi 3,5% demikian terus tiap bulan dikurangi hingga 2%. pemberian pellet sebanyak 3x sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. pemberian pakan juga selain pellet dapat menggunakan pakan alternatif atau pakan tambahan seperti dedak, tanaman air, daun daun, sisa-sisa makanan di dapur dan lain lain.

c. Pengontrolan. Selain memberi makan juga harus diperhatikan kondisi kesehatan ikan dengan memberi probiotik dan ;ain lain. selain itu juga kondisi perairan harus terus terjaga agar pertumbuhan ikan menjadi optimal.

6. Pemanenan
      Panen dilakukan setelah 4-5 bulan saat ikan mencapai ukuran konsumsi yaitu 250-500 gram/ ekor. Pemanenan dapat dilakukan secara selektif atau panen total.

No comments: