Wednesday, October 17, 2012

PEMBUATAN GULA DARI NIRA POHON NIPAH (Nypa Fruticans) SECARA TRADISIONAL.


PEMBUATAN GULA DARI NIRA POHON NIPAH (Nypa Fruticans) SECARA TRADISIONAL.



Nipah (Nypa fruticans (Thunb.) Wurmb.) termasuk tanaman dari suku Palmae, tumbuh di sepanjang sungai yang terpengaruh pasang surut air laut. Tumbuhan ini dikelompokkan pula kedalam tanaman hutan mangrove. Tanaman tumbuh rapat bersama, seringkali membentuk komunitas murni yang luas di sepanjang sungai dekat muara hingga sungai dengan air payau (Kitamura et al.,1997).

Menurut (Purseg|ove, 1972). nipah dapat disadap tiap hari salama 2-3 bulan menghasilkan  berkadar gula  yang memiliki kadar gula yang tinggi yaitu 17%. Tiap 454 liter nira menghasilkan 52 kg dan hanya dengan proses evaporasi (pemekatan) dìproduksi gula merah (Brown Sugar).


Dengan kadar gula yang tinggi tersebut dapat disimpulkan bahwa nira nipah dapat dijadikan sumber gula alternatif pengganti gula pasir dari tebu.

Pembuatan gula nira sendiri dapat dilakukan dengan mudah dan dengan metode yang sangat sederhana. Pembuatan gula dari nira nipah ini sama seperti pembuatan gula merah dari nira pohon aren. Berikut cara pembuatan gula dari nira nipah.

1.    Penyaringan. Nira nipah hasil sadapan disaring dengan kain, saringan santan atau saringan dari anyaman kawat anti karat yang dapat dibeli di toko-toko alat masak. Dan hasil saringan adalah nira bersih.

2.    Pemberian Kapur Sirih Agar niranya tidak asam serta kotorannya mengendap dan gulanya nanti berwarna kuning muda, maka perlu ditambahkan 1 sendok makan kapur sirih atau larutan Na-bisulfit secukupnya (1 sendok Nabisulfit dalam 2 liter air).

3.    Pemanasan atau Perebusan. Kemudian nira nipah ini panaskan dengan cara direbus sampai mendidih dan mengental. Proses perebusan air nira dilakukan sambil diaduk secara terus menerus agar tidak gosong serta buih dan kotoran yang mengambang juga di buang. Hasilnya adalah sirup nira nipah yang volumenya jauh menyusut. Proses perebusan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang ada dalam nira.

4.    Pengendapan. Nira yang telah di panaskan tadi kemudian disaring dan diendapkan selama semalam.

5.    Pemanasan ke 2. Setelah itu endapan yang terbentuk dibuang dan air bening  dipanaskan kembali sambil diaduk secara terus menerus sampai berwarna coklat tua dan sangat kental.

6.    Penirisan. Setelah nira mengental dan warnanya coklat tua, matikan api dan diamkan selama 5-10 menit agar suhu menurun. Jangan terlalu lama agar nira tadi tidak membeku.

7.    Penyetakan Gula Nipah. Sirup nira tersebut kemudian di taruh dalam cetakan dan diamkan semalaman sampai dingin. Cetakan dapat terbuat dari plastik, anyaman daun nipah sendiri atau apa saja sesuai keinginan.

8.    Penyajian. Gula siap dipakai sesuai kebutuhan. mau dimakan biasa bisa, dibuat rujak bisa, mau dibuat campuran makanan lain juga bisa.





Sumber:

Kampung desain 2012, Alat Pembuatan Gula Semut dan bila. http://kampungdesain.blogspot.com/2008/02/alat-pembuat-gula-semut-60-dan-bila.html

Kitamura, S., C. Anwar, A. Chaniago, and S. Baba. 1997. Handbook of Mangroves in Indonesia: Bali and Lombok. Ministry of Indonesia and JICA, Jakarta.

Purseglove, J.W., 1972. Tropical Crops:Monocotyledons.ELBS/Longman, london.

No comments: