PEMBUATAN GULA DARI
NIRA POHON NIPAH (Nypa Fruticans)
SECARA TRADISIONAL.
Nipah (Nypa
fruticans (Thunb.) Wurmb.) termasuk tanaman dari suku Palmae, tumbuh di sepanjang
sungai yang terpengaruh pasang surut air laut. Tumbuhan ini dikelompokkan pula
kedalam tanaman hutan mangrove. Tanaman tumbuh rapat bersama, seringkali
membentuk komunitas murni yang luas di sepanjang sungai dekat muara hingga
sungai dengan air payau (Kitamura et al.,1997).
Menurut (Purseg|ove,
1972). nipah dapat disadap tiap hari salama 2-3 bulan menghasilkan berkadar gula
yang memiliki kadar gula yang tinggi yaitu 17%. Tiap 454 liter nira
menghasilkan 52 kg dan hanya dengan proses evaporasi (pemekatan) dìproduksi
gula merah (Brown Sugar).
Dengan kadar gula yang tinggi
tersebut dapat disimpulkan bahwa nira nipah dapat dijadikan sumber gula
alternatif pengganti gula pasir dari tebu.
Pembuatan gula nira sendiri dapat
dilakukan dengan mudah dan dengan metode yang sangat sederhana. Pembuatan gula
dari nira nipah ini sama seperti pembuatan gula merah dari nira pohon aren. Berikut
cara pembuatan gula dari nira nipah.
1.
Penyaringan.
Nira nipah hasil sadapan disaring dengan kain, saringan santan atau saringan
dari anyaman kawat anti karat yang dapat dibeli di toko-toko alat masak. Dan hasil
saringan adalah
nira bersih.
2.
Pemberian Kapur Sirih Agar niranya tidak asam serta
kotorannya mengendap dan gulanya nanti berwarna kuning muda, maka perlu
ditambahkan 1 sendok makan kapur sirih atau larutan Na-bisulfit secukupnya (1
sendok Nabisulfit dalam 2 liter air).
3.
Pemanasan
atau Perebusan. Kemudian nira nipah ini panaskan dengan cara direbus sampai mendidih
dan mengental. Proses perebusan air nira dilakukan sambil diaduk secara terus
menerus agar tidak gosong serta buih dan kotoran yang mengambang juga di buang.
Hasilnya adalah sirup nira nipah yang volumenya jauh menyusut. Proses perebusan
ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang ada dalam nira.
4. Pengendapan. Nira yang
telah di panaskan tadi kemudian disaring dan diendapkan selama semalam.
5. Pemanasan ke 2. Setelah itu
endapan yang terbentuk dibuang dan air bening dipanaskan kembali sambil diaduk secara terus
menerus sampai berwarna coklat tua dan sangat kental.
6.
Penirisan. Setelah nira
mengental dan warnanya coklat tua, matikan api dan diamkan selama 5-10 menit
agar suhu menurun. Jangan terlalu lama agar nira tadi tidak membeku.
7.
Penyetakan
Gula Nipah. Sirup nira tersebut kemudian di taruh dalam cetakan dan diamkan semalaman
sampai dingin. Cetakan dapat terbuat dari plastik, anyaman daun nipah sendiri
atau apa saja sesuai keinginan.
8.
Penyajian. Gula siap
dipakai sesuai kebutuhan. mau dimakan biasa bisa, dibuat rujak bisa, mau dibuat
campuran makanan lain juga bisa.
Sumber:
Alamendah 2012, Nipah
Nypa Fruticans Jpg. http://alamendah.files.wordpress.com/2009/12/nipah-nypa-fruticans.jpg
Kampung desain 2012, Alat
Pembuatan Gula Semut dan bila. http://kampungdesain.blogspot.com/2008/02/alat-pembuat-gula-semut-60-dan-bila.html
Kitamura, S., C. Anwar, A. Chaniago, and S. Baba. 1997. Handbook of Mangroves in Indonesia: Bali
and Lombok. Ministry of Indonesia and JICA, Jakarta.
Purseglove, J.W., 1972. Tropical
Crops:Monocotyledons.ELBS/Longman, london.
No comments:
Post a Comment