Klorofil-a
Klorofil berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari
dua suku kata, yaitu chloros berarti
hijau dan phylum yang berarti daun.
Klorofil menangkap kekuatan hidup atau energi matahari dan digunakan untuk
membelah molekul H2O menjadi unsur H dan O2,
kemudian menggabungkannya antara unsur H dengan gas CO2 dan
dihasilkan gula atau karbohidrat. Dari proses fotosintesis ini juga dihasilkan
hasil sampingan berupa gas O2 (Wirosaputro, 1998 dalam Sinurat, 2009).
Klorofil
lebih dikenal dengan
zat hijau daun yang merupakan pigmen yang terdapat pada
organisme produsen yang berfungsi sebagai pengubah karbondioksida menjadi karbohidrat,
melalui proses fotosintesis. Klorofil mempunyai rumus kimia C55H72O5N4Mg
dengan atom Mg sebagai pusatnya. Klorofil-a merupakan salah satu parameter yang
sangat menentukan produktivitas primer di laut. Sebaran tinggi rendahnya
konsentrasi klorofil-a sangat terkait dengan kondisi oseanografis suatu
perairan. Beberapa parameter fisik-kimia yang mengontrol dan mempengaruhi
sebaran klorofil-a, adalah intensitas cahaya, nutrien (terutama nitrat, fosfat
dan sislikat). Perbedaan parameter fisika-kimia tersebut secara langsung
merupakan penyebab bervariasinya produktivitas primer di beberapa tempat di
laut. Selain itu “grazing” juga memiliki peran besar dalam mengontrol
konsentrasi klorofil-a di laut (Hatta, 2002).
Klorofil
a merupakan komponen penting yang didukung fitoplankton dan tumbuhan air yang
mana keduanya merupakan sumber makanan alami bagi ikan. Klorofil-a adalah suatu
pigmen aktif dalam sel tumbuhan yang mempunyai peran penting terhadap
berlangsungnya proses fotosintesis (Prezelin, 1981 dalam Krismono, 2010).
Klorofil-a
di suatu perairan dapat digunakan sebagai ukuran produktivitas primer
fitoplankton, karena pada umunya dapat dijumpai pada semua jenis fitoplankton
(Goldman & Horne, 1983). Henderson-Sellers & Markland (1987),
menyatakan bahwa konsentrasi klorofil-a untuk perairan tipe oligotrofik sebesar
0 – 4 mg/m³, tipe mesotrofik sebesar 4 – 10 mg/m³, dan tipe eutrofik sebesar 10
– 100 mg/m³. Konsentrasi klorofil-a di perairan dapat mewakili biomassa dari
alga atau fitoplankton. Konsentrasi klorofil-a dalam fitoplankton sekitar 0,5 –
2 % berat tubuh. Konsentrasi klorofil-a dari tiap jenis fitoplankton
berbeda-beda. Konsentrasi klorofil-a berbanding lurus dengan biomassa
fitoplankton (Wetzel, 2001 dalam Herawati,2008).
sumber:
- Hatta, M. 2002. Hubungan Antara Klorofil-a dan Ikan Pelagis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
- Herawati, V.E. 2008. Analisis Kesesuaian Perairan Segara Anakan Kabupaten Cilacap Sebagai Lahan Budidaya Kerang Totok (Polymesoda erosa) Ditinjau Dari Aspek Produktifitas Primer Menggunakan Penginderaan Jauh. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
- Krismono. 2010. Hubungan Antara Kualitas Air Dengan Klorofil-A Dan Pengaruhnya Terhadap Populasi Ikan Di Perairan Danau Limboto. LIMNOTEK (2010) 17 (2) : 171-180.
- Sinurat, G. 2009. Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer di Pangururan Perairan Danau Toba. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
No comments:
Post a Comment