Monday, September 30, 2013

Fitoplankton di Perairan

Fitoplankton di Perairan


Plankton adalah organisme renik yang umumnya melayang dalam air, mempunyai kemampuan renang yang sangat lemah dan distribusinya dipengaruhi oleh gerakan massa air. Plankton terdiri dari fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton adalah tumbuhan mikroskopis yang melayang-layang di dalam air, mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Sedangkan zooplankton adalah herbivora atau karnivora yang bersifat planktonik (Odum, 1971).

Fitoplankton adalah organisme
mikroskopik yang melayang, mengapung dalam air serta memiliki kemampuan gerak yang terbatas. Fitoplankton berperan sebagai salah satu bioindikator yang mampu menggambarkan kondisi suatu perairan. Perubahan kondisi perairan akan menyebabkan perubahan pula pada struktur komunitas komponen biologi khususnya fitoplankton (Odum, 1971; Prabandani et al., 2007).

Menurut Raymont (1963) dalam Hidayat (2001), hubungan antara fitoplankton dengan perairan adalah positif. Bila kelimpahan fitoplankton di suatu perairan tinggi, maka dapat diduga perairan tersebut memiliki produktivitas perairan yang tinggi pula. Perairan yang bersifat oligotrofik mempunyai kelimpahan fitoplankton antara 0 – 2.000 ind/l, perairan yang bersifat sedangkan perairan yang bersifat eutrofik mempunyai kelimpahan fitoplankton lebih besar dari 15.000 ind/l. 

Peran utama fitoplankton dalam ekosistem air tawar adalah sebagai produsen primer. Sebagai produsen, fitoplankton merupakan makanan bagi komponen ekosistem lainnya khususnya ikan. Posisinya di dasar piramida makanan mempertahankan kesehatan lingkungan air. Bila ada gangguan terhadap fitoplankton, maka seketika komunitas lain akan terpengaruh. Komposisi fitoplankton bergantung pada kualitas air, karena itu jenis alga tertentu dapat digunakan sebagai indikator eutrofikasi air. Keasaman air juga mempengaruhi kelimpahan fitoplankton (Sinurat, 2009).

      Sebagaimana organisme lainnya, pertumbuhan dan perkembangan fitoplankton dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungannya. Faktor fisika-kimia air dan tipe komunitas perairan merupakan faktor yang sangat menentukan. Cahaya matahari dan suhu merupakan kebutuhan fisiologis untuk pertumbuhan. Sedangkan sejumlah unsur hara tertentu berperan terhadap kelimpahan fitoplankton. Dominasi beberapa jenis fitoplankton pada perairan tergantung kepekaan fitoplankton tersebut terhadap faktor-faktor lingkungan (Juhar, 2008).


         Salah satu penentu kelayakan kualitas air khususnya air tambak adalah keberadaan fitoplankton. Fitoplankton atau mikroalga di tambak mempunyai beberapa peran penting selain sebagai sumber makanan bagi udang yaitu menyerap dan memperkaya oksigen serta menghilangkan senyawa-senyawa toksik bagi udang. Untuk tiap karbon yang diserap oleh plankton dibebaskan sekitar 2,6 g oksigen. Manfaat seperti ini akan dapat diperoleh apabila plankton yang tumbuh di tambak dari jenis-jenis tertentu dan dalam kerapatan tertentu (Jaya, 1999 dalam Herawati, 2008).



Sumber :
Herawati, V.E. 2008. Analisis Kesesuaian Perairan Segara Anakan Kabupaten Cilacap Sebagai Lahan Budidaya Kerang Totok (Polymesoda erosa) Ditinjau Dari Aspek Produktifitas Primer Menggunakan Penginderaan Jauh. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Hidayat, Y. 2001. Tingkat Kesuburan Perairan Berdasarkan Kandungan Unsur Hara N Dan P Serta Struktur Komunitas Fitoplankton Di Situ Tonjong, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Juhar, R.  2008. Karakteristik Fe, Nitrogen, Fosfor, dan Fitoplankton Pada Beberapa Tipe Perairan Kolong Bekas Galian Timah. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Odum, E.P. 1971. Fundamentals Of Ecology. Sounders Company Ltd. Philadelphia.

Prabandani, D., B. Setiani dan Sabar. 2007. Komposisi Plankton di Perairan Waduk Saguling Jawa Barat. Lingkungan Tropis. Bandung.

Sinurat, G. 2009. Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer di Pangururan Perairan Danau Toba. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

No comments: