PRODUKTIVITAS
PRIMER
A.
Pengertian Produktivitas Primer
Menurut Nybakken,
1982 dalam Bayurini (2006),
produktivitas primer ialah laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya
energi dari senyawa-senyawa anorganik.
Produktivitas
primer merupakan persediaan makanan untuk organisme heterotrof, seperti
bakteri, jamur dan hewan. Ikan termasuk salah satu organisme heterotrof yang
dalam hal ini ikan merupakan produktivitas sekunder suatu perairan. Banyaknya
produktivitas sekunder dari suatu komunitas tergantung pada banyaknya
ptoduktivitas primer pada komunitas yang bersangkutan. Artinya produktivitas
sekunder tinggi jika produktivitas primernya tinggi (Susanto, 2000 dalam Bayurini, 2006).
Prosedur
pengukuran produktivitas primer dapat dilakukan secara kuantitas dan kualitas,
kuantitas dapat diukur dengan menggunakan metode klorofil-a dan kepadatan
plankton. Sedangkan kualitas dapat diketahui dengan menentukan index diversitas
(ID). Adapun metode pengukuran klorofil-a adalah sebagai berikut :
Prinsip
analisis:
-
Fitoplankton
(debris tumbuhan) dipekatkan melalui filtrasi dengan membran filter
-
Pigmen
yang terkandung diekstraksi dengan aceton, dan konsentrasi klorofil-a diukur
dengan spektrofotometri
1.
Prosedur Analisis Klorofil-a :
a. Menyiapkan kertas filter
b.
Menuangkan
MgCO3 pada filter kemudian divacum untuk menghisap cairan
100
ml air yang mengandung sample divacum
c.
Kertas
filter dilipat dan ditambahkan 5 ml aceton 95% kemudian digerus dengan alat teflon
pestle
d.
Menambahkan
lagi aceton sebnyak 3,5 ml kemudian digerus
e.
Hasil
gerusan masukkan kedalam tabung reaksi, tutup dengan aluminium foil dan
dibiarkan semalam
f.
Sentrifuse
tabung reaksi pada 2000 – 3000 rpm, selama 10 menit
g.
Memindahkan
ke kuvet supernatannya, sentrifuse lagi pada 300 – 500 rpm selama 5 menit
h.
Mengukur
absorsi pada panjang gelombang 665 nm dan 750 nm (sebelumnya spektrofotometer
diset pada absoransi 0,000 dengan aceton 95%)
i.
Hitung dengan rumus :
Konsentrasi
Chlorofil a (Mg/l) = 11,9 (A665 – A750) x V/L x 1000/S
Dimana:
A665 = Absorbansi
pada panjang gelombang 665
A750 = Absorbansi
pada panjang gelombang 750
V = Ekstraksi aceton yang diperoleh
L = Panjang lintasan cahaya pada cairan
dalam kuvet (cm)
S = Volume sampel yang difiltrasi
2.
Perhitungan Kepadatan Plankton
Menurut
Tim Asisten Planktonologi (2010),
prosedur perhitungan kepadatan plankton sebagai berikut :
1.
Dibersihkan
obyek glass dan cover glass dengan aquadest dan dikeringkan dengan tissue
2.
Diteteskan
sampel pada obyek glass
3.
Ditutup
dengan cover glass, jangan sampai ada gelembung
4.
Diamati
di bawah mikroskop
5.
Diamati
bidang plankton pada bidang 1:5
6.
Dihitung
jumlah plankton
7.
Dihitung
total kepadatan plankton (sel/liter atau ind/liter) dengan persamaan modifikasi
Lackey Drop :
N = ((T.V) / (L.v.p.W)) x n
Dimana
:
T : Luas cover glass (mm2)
V : Volume konsentrat plankton dalam botol
plankton
L : Luas lapang pandang dalam mikroskop (mm2)
v : Volume konsentrat plankton di bawah
cover glass
p : Jumlah lapang pandang
W : Volume air sample yang disaring
N : Jumlah plankton dalam sel/liter atau
ind/liter
n : Jumlaah plankton dalam bidang pandang
Prosedur
perhitungan produktivitas primer secara kualitas yaitu dengan menggunakan Index
Diversitas (index keragaman), yang dihitung dengan menggunakan rumus indeks
diversity Shannon & Wiener (H’) sebagai berikut
Dimana,
H’
= index diversitas
Pi
= proporsi spesies ke-I terhadap jumlah total
ni
= jumlah sel/ekor dari taksa biota i
N
= jumlah sel/ekor dari taksa biota di dalam sampel
No comments:
Post a Comment