Wednesday, February 27, 2013

PRODUKTIVITAS PRIMER


PRODUKTIVITAS PRIMER

A.   Pengertian Produktivitas Primer
Menurut Nybakken, 1982 dalam Bayurini (2006), produktivitas primer ialah laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya energi dari senyawa-senyawa anorganik. 
Produktivitas primer merupakan persediaan makanan untuk organisme heterotrof, seperti bakteri, jamur dan hewan. Ikan termasuk salah satu organisme heterotrof yang dalam hal ini ikan merupakan produktivitas sekunder suatu perairan. Banyaknya produktivitas sekunder dari suatu komunitas tergantung pada banyaknya ptoduktivitas primer pada komunitas yang bersangkutan. Artinya produktivitas sekunder tinggi jika produktivitas primernya tinggi (Susanto, 2000 dalam Bayurini, 2006).

B.    Prosedur Pengukuran Produktivitas Primer (Asus, 2002)
Prosedur pengukuran produktivitas primer dapat dilakukan secara kuantitas dan kualitas, kuantitas dapat diukur dengan menggunakan metode klorofil-a dan kepadatan plankton. Sedangkan kualitas dapat diketahui dengan menentukan index diversitas (ID). Adapun metode pengukuran klorofil-a adalah sebagai berikut :
Prinsip analisis:
-          Fitoplankton (debris tumbuhan) dipekatkan melalui filtrasi dengan membran filter
-          Pigmen yang terkandung diekstraksi dengan aceton, dan konsentrasi klorofil-a diukur dengan spektrofotometri
1.    Prosedur Analisis Klorofil-a :
a.    Menyiapkan kertas filter
b.    Menuangkan MgCO3 pada filter kemudian divacum untuk menghisap cairan
      100 ml air yang mengandung sample divacum
c.    Kertas filter dilipat dan ditambahkan 5 ml aceton 95% kemudian digerus dengan alat teflon pestle
d.    Menambahkan lagi aceton sebnyak 3,5 ml kemudian digerus
e.    Hasil gerusan masukkan kedalam tabung reaksi, tutup dengan aluminium foil dan dibiarkan semalam
f.     Sentrifuse tabung reaksi pada 2000 – 3000 rpm, selama 10 menit
g.    Memindahkan ke kuvet supernatannya, sentrifuse lagi pada 300 – 500 rpm selama 5 menit
h.    Mengukur absorsi pada panjang gelombang 665 nm dan 750 nm (sebelumnya spektrofotometer diset pada absoransi 0,000 dengan aceton 95%)
i.      Hitung dengan rumus :

Konsentrasi Chlorofil a (Mg/l) = 11,9 (A665 – A750) x V/L x 1000/S
Dimana:                                                                                       
                A665 = Absorbansi pada panjang gelombang 665
                A750 = Absorbansi pada panjang gelombang 750
                V     = Ekstraksi aceton yang diperoleh
                L     = Panjang lintasan cahaya pada cairan dalam kuvet (cm)
                S     = Volume sampel yang difiltrasi

2.    Perhitungan Kepadatan Plankton
Menurut Tim Asisten Planktonologi (2010), prosedur perhitungan kepadatan plankton sebagai berikut :
1.    Dibersihkan obyek glass dan cover glass dengan aquadest dan dikeringkan dengan tissue
2.    Diteteskan sampel pada obyek glass
3.    Ditutup dengan cover glass, jangan sampai ada gelembung
4.    Diamati di bawah mikroskop
5.    Diamati bidang plankton pada bidang 1:5
6.    Dihitung jumlah plankton
7.    Dihitung total kepadatan plankton (sel/liter atau ind/liter) dengan persamaan modifikasi Lackey Drop :
N = ((T.V) / (L.v.p.W)) x n

Dimana :
T       : Luas cover glass (mm2)
V      : Volume konsentrat plankton dalam botol plankton
L       : Luas lapang pandang dalam mikroskop (mm2)
v       : Volume konsentrat plankton di bawah cover glass
p       : Jumlah lapang pandang
W     : Volume air sample yang disaring
N      : Jumlah plankton dalam sel/liter atau ind/liter
n       : Jumlaah plankton dalam bidang pandang
Prosedur perhitungan produktivitas primer secara kualitas yaitu dengan menggunakan Index Diversitas (index keragaman), yang dihitung dengan menggunakan rumus indeks diversity Shannon & Wiener (H’) sebagai berikut


                        Dimana,
H’ = index diversitas
Pi = proporsi spesies ke-I terhadap jumlah total
ni = jumlah sel/ekor dari taksa biota i
N = jumlah sel/ekor dari taksa biota di dalam sampel

No comments: