Analisa
Usaha
Setiap orang yang menjalankan suatu usaha tentu
mengharapkan laba atau keuntungan, tak seorangpun mau mengalami kerugian karena
mengalami kerugian berarti kehilangan sebagian modal, tenaga kerja atau pikiran
yang telah dikeluarkan untuk menjalankan bisnis tersebut. Sedangkan keuntungan
berarti memperoleh kelebihan hasil dari modal atau investasi yang telah
ditanamkan. Sejumlah penelitian umunya mencatat bahwa pengusaha yang tidak
menguasai dan mempratekkan pengelolaan permodalan dan keuangan mengalami
kesulitan misalnya kekurangan uang kas, tercekik hutang yang melebihi dari
kapasitas usaha, kesulitan tagihan (piutang) (Rahardi dkk, 1999).
Analisa usaha dalam bidang perikanan
merupakan pemeriksaan keuangan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat
keberasilan yang telah dicapai selama menjalankan usaha. Dengan analisis usaha,
pengusaha membuat perhitungan dan menentukan tindakan apa yang haru diambil
untuk meningkatkan keuntungan perusahaan (Rahardi dkk, 1999).
Menurut Effendi dan Oktariza (2006), analisi usaha merupakan suatu cara
untuk mengetahui tingkat kelayakan dari suatu jenis usaha. Tujuan dari analisis
usaha adalah untuk mengetahui tingkat keuntungan, pengembalian investasi,
maupun titik impas suatu usaha. Analisis
usaha pada pada usaha perikanan mengingat ketidak pastian usaha yang cukup
besar.
1)
Biaya
Investasi
Menurut
Effendi dan Oktariza (2006), biaya
investasi adalah Biaya yang dikeluarkan untuk janka waktu tertentu agar
mendapatkan bayaran di masa depanatas kopensasi biaya yang dikeluarkan. Biaya
investasi umumnya merupakan biaya yang digunakan untuk jangka panjang.
2)
Biaya
Operasional
Menurut Effendi dan Oktariza (2006), biaya operasional adalah biaya yang
diperlukan untuk menjalankan atau membiayai kegiatan operasional perusahaan. Contohnya biaya untuk pembelian
benih, pembelian pakan, biaya perbaikan kolam, dll. Berdasarkan penggunaannya
biaya operasional terbagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.
a)
Biaya Tetap
Biaya
tetap adalah seluruh jenis biaya yang selama satu periode produksi tetap
jumlahnya dan tidak mengalami perubahan. Biaya tetap termasuk perawatan, izin
usaha, penyusutan dan gaji pegawai (Effendi dan Oktariza, 2006).
Biaya tidak tetap adalah jenis biaya naik
turun bersamaan dengan volume kegiatan. Biaya produksi bertambah maka biaya
tidak tetap juga akan bertambah dan
sebaliknya (Effendi dan Oktariza,
2006).
Analisa laba/rugi bertujuan untuk
mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian dari usaha yang dikelola. Suatu
usaha yang menguntungkan akan memiliki nilai penerimaan lebih besar daripada
total pengeluaran (Effendi
dan Oktariza, 2006)
Menurut Effendi
dan Oktariza (2006)
rumus analisa laba rugi adalah :
Keuntungan
= Penerimaan-(Total biaya tetap + Total Biaya Variabel)
Menurut Effendi
dan Oktariza (2006),
Analisa B/C merupakan alat analisis untuk melihat keuntungan relatif suatu
usaha dalam satu tahun terhadap biaya yang dipakai dalam kegiatan tersebut.
Suatu usaha dikatakan layak bila B/C
lebih besar dari 1 (B/C > 1).Rumus yang digunakan untuk menghitung analisa
tersebut adalah sebagai berikut:
Total Penerimaan
B/C
Ratio =
Total Biaya tetap + Total biaya variabel
Menurut
Effendi dan Oktariza (2006),
Analisa BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau
volume produksi suatu usaha mencapai titik impas (tidak untung dan tidak rugi).
Usaha dikatakan layak bila nilai BEP
produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini. Sementara
BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.
Analisa
Break Event Point (BEP) menurut Effendi
dan Oktariza (2006)
BEP
hargat menggunakan rumus:
Total biaya
BEP (Harga) =
Total produksi
Total biaya
BEP (Produksi) =
Harga penjualan
6)
Analisa Pay Back Period (PP)
Menurut Effendi dan
Oktariza (2006), analisa Pay Back Period bertujuan untuk mengetahui
waktu tingkat pengembalian investasi yang telah ditanam pada suatu jenis usaha.
Secara umum, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
Rumus analisa Pay Back Periode (PBP) yang digunakan adalah sebagai berikut:
Total Investasi
PP = X 1 Tahun
Keuntungan
No comments:
Post a Comment