Saturday, September 22, 2012

Macam Macam Pencemaran Lingkungan


1.     Pencemaran Udara
a.     Pengertian
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsure unsure berbahaya kedalam atmosfer yang dapat mengakibatkan terjadinya kerussakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan Pencemaran udara mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap lingkungan baik biotic maupun abiotik.
b.     Dampak Pencemaran
Pencemaran udara memiliki banyak dampak negaitf terhadap lingkungan antara lain :
   1)  Deposisi asam
Deposisi asam ada dua jenis, yaitu:
·         Deposisi kering
Deposisi Kering ialah peristiwa terkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran.

·         Deposisi basah
       Deposisi Basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash out. Deposisi jenis ini dapat terjadi sangat jauh dari sumber pencemaran. Hujan secara alami bersifat asam karena Karbon Dioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Hujan pada dasarnya memiliki tingkat keasaman berkisar pH 5, apabila hujan terkontaminasi dengan karbon dioksida dan gas klorine yang bereaksi serta bercampur di atmosphere sehingga tingkat keasaman lebih rendah dari pH 5, disebut dengan hujan asam

2) Efek Rumah Kaca

       Efek rumah kaca ini disinyalir adalah akibat dari adanya emisi gas dari hasil kegiatan manusia.Sejatinya, emisi gas yang berasal dari hasil bakaran dalam kegiatan manusia merupakan konsekuensi kehidupan sehari-hari di planet bumi ini. Emisi gas yang terjadi, pun bukan semata-mata berasal dari kegiatan manusia, tapi juga dari proses alami. Gas yang diemisikan secara alami ini, merupakan bagian dari proses daur ulang yang selalu terjadi secara dinamik dalam rangka menuju keseimbangan alamiah. Selama jumlah emisi gas hasil bakaran itu masih dalam batas-batas kesanggupan alam mendaur-ulangkan kembali, emisi gas tidak akan mengganggu secara nyata kehidupan di bumi. Namun, apabila peningkatan gas akibat kegiatan manusia telah melampau kepasitas daur ulang alami, tentu saja menyebabkan penumpukan gas, tidak hanya pada lingkungan mikro, tetapi juga telah menyebabkan goyahnya keseimbangan lingkungan makro, di antaranya dalam bentuk pemanasan global yang secara tidak langsung berakibat pada kesehatan masyarakat.

         Dampak pemanasan global terhadap manusia secara langsung (mis. pada suhu panas membuat manusia rentan sakit) dan dampak tidak langsung (mis. meningkatnya penyakit menular, antara lain : malaria, DBD,penyakit yang ditularkan melalui udara, melalui air) serta dampak jangka panjang, mis. perubahan tinggi air yang dapat mengakibatkan persediaan air bersih menurun, daerah yang kaya jadi miskin, yang dapat menimbulkan terjadinya konflik, dan kemudian menimbulkan masalah psikologi, mis. stress. Ada 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim, diantaranya ebola, flu burung, penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia, adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai.

      c.      Penyebab pencemaran
Banyak factor penyebab terjadinya pencemaran udara antara lain disebabkan oleh senyawa senyawa pencemar.

MACAM MACAM SENYAWA PENCEMAR UDARA ANTARA LAIN :
a)      Karbon monoksida (CO)
-      tidak berwarna dan tidak barbau
-      bersifat racun karena dapat berikatan dengan hemoglobin CO + Hb à COHb
-      kemampuan Hb untuk mengikat CO jauh lebih besar dan O2, akibatnya darah kurang berfungsi sebagai pengangkut 02

b)     Belerangdioksida (SO2)
-      berasal dari: gunung api, industri pulp dengan proses sulfit dan hasil pembakaran bahan bakar yang mengandung belerang (S)
-      warna gas : coklat
-      bersifat racun bagi pernafasan karena dapat mengeringkan udara
c)      Oksida nitrogen (NO dan NO2)
-      pada pembakaran nitrogen, pembakaran bahan industri dan kendaraan bermotor
-      di lingkungan yang lembab, oksida nitrogen dapat membentuk asam nitrat yanf bersifat korosif
d)     Senyawa karbon
-          dengan adanya penggunaan dari beberapa senyawa karbon di bidang pertanian, kesehatan dan peternakan, misalnya kelompok organoklor
-          organoklor tersebut: insektisida, fungisida dan herbisida

2.     Pencemaran Air
a.     Pengertian

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.(Wikipedia,2010)

Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.(Wikipedia,2010)

b.     Penyebab Pencemaran

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
·         Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
·         Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
·         Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berattoksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
·         Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

Air menurut kegunaan/peruntukannya digolongkan menjadi:
·      Golongan A : yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
·         Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
·         Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
·   Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik negara.

Menurut definisi pencemaran air tersebut di atas apabila suatu sumber air yang termasuk dalam kategori golongan A, misalnya sebuah sumur penduduk kemudian mengalami pencemaran dalam bentuk rembesan limbah cair dari suatu industri maka kategori unsur tadi bukan golongan A lagi, tetapi sudah turun menjadi golongan B karena air tadi sudah tidak dapat digunakan langsung sebagai air minum tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Dengan demikian air sumur tersebut menjadi kurang/tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Salah satu jenis bahan pencemar adalah unsur-unsur renik (treace element). Istilah unsur-unsur renik merujuk kepada unsur-unsur yang terdapat pada konsentrasi yang sangat rendah dalam suatu sistem. Unsur renik adalah suatu unsur yang terjadi hanya pada konsentrasi beberapa bagian per sejuta (part per milion = ppm) atau kurang.

SUMBER DAN PENGARUH UNSUR-UNSUR RENIK DALAM AIR
UNSUR
SUMBER
PENGARUH
BATAS USPHS (mg/L)
Kadmium
Buangan Industri, limbah pertambangan, pengelasan logam, pipa-pipa air
tekanan darah tinggi,merusak ginjal, jaringan testibuler dan sel-sel darah merah, taksisitas terhadap biota akratik
0,01
Arsen
Hasil samping pertambangan, bilangan kimia
Toksin, kasimogenik
0,05
Berilium
Batu bara, tenaga nuklir, dan industri ruang angkasa
Taksisitas akut dan kronis, kasimogenik
Tidak diberikan
Khrom
Pengelasan logam, zat aditif pada neraca air sebagai Cr (IV)
Unsur renik pokok, kasimogenik sebagai Cr(IV)
0,05
Flour (ion florida)
Sumber-sumber geologi alami, limbah industri, zat aditif pada air
Mencegah kerusakan gigi pada kira-kira 1 mg/L dan pembentukan karat gigi/kerusakan gigi pada sekitar 5 mg/L dalam air
0,8 – 17
(tergantung suhu)
Yodium (ion iodium)
Limbah industri, air laut, industri air laut.
Mencegah gondok, nutrim pokok haemoglobin, tidak selalu toksin
Tidak diberikan
Merkuri
Limbah industri, industri pestisida, batu bara
Toksisitas akut dan kronik
Tidak diberikan
Selenium
Sumber geologi alami, belerang, batu bara
Penting pada konsentrasi rendah, toksin pada konsentrasi tinggi, kemungkinan kasimogenik.
0,01
Perak
Sumber geologi alami, penambangan, las listrik, buangan prosesing film
Menyebabkan kulit berwarna biru abu-abu, merusak membran mocous dan mata
0,05
Seng
Limbah industri,
las logam, patri
Unsur penting dalam banyak metalenzim, obat luka, toksin untuk tanaman pada konsentrasi yang lebih tinggi, komponen utama dari buangan ”Sludge” pada tanah
5,0
Barium

Dikenal sebagai bahan kimia yang bersifat toxis terhadap hati, aliran darah, nervous
1,5 mg/l

Lead (Timah Hitam)

Dikenal sebagai racun dengan melalui makanan, air, udara dan menghisap rokok
0,05 mg/l
Sulfate

Menyebabkan Laxative apabila kadarnya berupa magnesium dan Sodiums
250 mg/l




Beberapa unsur renik dikenal sebagai hara untuk tanaman dan nutrisi untuk hewan. Dalam tabel tersebut banyak unsur yang merupakan unsur pokok pada konsentrasi rendah dan toksin pada konsentrasi yang lebih tinggi. Hal ini merupakan fenomena dari beberapa zat dalam lingkungan air.

Sejumlah unsur logam berat merupakan logam yang paling berbahaya sebagai zat pencemar. Seperti timbal (Pb), Kadmium (Cd), dan Merkuri (Hg). Kebanyakan dari logam-logam itu mempunyai afinitas sangat besar terhadap belerang. Logam-logam ini menyerang ikatan-ikatan belerang dalam enzim-­enzim sehingga enzim yang bersangkutan menjadi tidak berfungsi. Gugus­-gugus protein, asam karboksilat, dan amino juga diserang oleh logam-logam berat. Ion-ion Cd, Cu, dan Hg(II) terikat pada sel-sel membran yang menyebabkan terhambatnya proses-proses transpor melalui dinding sel. Logam-logam berat juga dapat mengendapkan fosfat organik atau mengkatalisis penguraiannya.

c.      Dampak pencemaran

Pencemaran air ini berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistemsungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya.

Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air diluar kendali (Eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan?tumbuhan air, menajdi kurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri nemurun.

3.     Pencemaran tanah
a.     Pengertian
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

b.   :  Penyebab dan Dampaknya
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Berikut bahan kimia pencemar tanah yang berbahaya

a.   Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
b.      Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
c.       Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
d.      Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot.
e.      Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

No comments: