Siklus Hidup Udang Vannamei
Menurut Sutrisno, et al. (2010), Penaeus vannamei atau Litopenaeus vannamei dilihat dari siklus hidupnya digolongkan dalam spesies Katadromus. Udang dewasa memijah di laut lepas, sedangkan udang muda (juvenile) bermigrasi ke daerah pantai. Di alam, udang dewasa kawin dan memijah pada
kolom perairan lepas pantai (kedalaman kurang lebih 70 m) bagian Selatan, Tengah dan Utara Amerika dengan suhu 26 – 280C dan salinitas + 35 ppt. Setelah telur-telur menetas, larva hidup di laut lepas mejadi bagian dari zooplankton. Saat stadium post larva mereka bergerak ke daerah dekat pantai dan perlahan-lahan turun ke dasar di daerah estuari dangkal.Perairan dangkal ini memiliki kandungan nutrient, salinitas dan suhu yang sangat bervariatif dibandingkan dengan laut lepas.Setelah beberapa bulan hidup di daerah estuari, udang dewasa kembali ke lingkungan laut dalam dimana kematangan sel kelamin, perkawinan dan pemijahan terjadi.
kolom perairan lepas pantai (kedalaman kurang lebih 70 m) bagian Selatan, Tengah dan Utara Amerika dengan suhu 26 – 280C dan salinitas + 35 ppt. Setelah telur-telur menetas, larva hidup di laut lepas mejadi bagian dari zooplankton. Saat stadium post larva mereka bergerak ke daerah dekat pantai dan perlahan-lahan turun ke dasar di daerah estuari dangkal.Perairan dangkal ini memiliki kandungan nutrient, salinitas dan suhu yang sangat bervariatif dibandingkan dengan laut lepas.Setelah beberapa bulan hidup di daerah estuari, udang dewasa kembali ke lingkungan laut dalam dimana kematangan sel kelamin, perkawinan dan pemijahan terjadi.
Udang biasa kawin di daerah lepas pantai yang dangkal. Proses kawin udang meliputi pemindahan spermatophore dari udang jantan ke udang betina. Peneluran bertempat pada daerah lepas pantai yang lebih dalam.Telur-telur dikeluarkan dan difertilisasi secara eksternal di dalam air (Perry, 2008 dalam Erwinda, 2008). Siklus hidup udang vaname dapat dilihat pada gambar 4.:
Menurut Lim, et al. (1989) dalam Lestari (2009), perkembangan larva Udang vaname terdiri dari beberapa stadia yaitu:
1. Stadia naulpius
Nauplius bersifat planktonidan fototaksis positif.Udang yang masih dalam stadia ini belum memerlukan makanan dikarenakan masih memiliki kuning telur.Perkembangan stadia nauplius terdiri dari enam stadium.Nauplius memiliki tiga pasang organ tubuh yaitu antena pertama, antenna kedua dan mandibula.
2. Stadia zoea
Perubahan bentuk dari nauplius menjadi zoea memerlukan waktu kira-kira 40 jam setelah penetasan. Pada stadia ini larva cepat bertambah besar.Tambahan makanan yang diberikan sangat berperan dan mereka aktif memakan fitoplankton.Stadia akhir zoea juga memakan zooplankton.Zoea sangat sensitif terhadap cahaya yang sangat kuat danada juga yang lemah diantara tingkat stadia zoea tersebut.
3. Stadia mysis
Larva mencapai stadia mysis pada hari ke lima setelah penetasan. Larva pada stadia ini kelihatan lebih dewasa dari dua stadia sebelumnya.Stadia mysis memakan fitoplankton dan zooplankton, akan tetapi lebih menyukai zooplankton menjelang stadia mysis akhir.
4. Stadia post larva
Perubahan bentuk dari mysis menadi post larva terjadi pada hari kesembilan. Stadia post larva mirip dengan udang dewasa, dimana lebih kuat dan lebih bertahan dalam pemangsaan. Post larva bersifat planktonik, dimana mulai mencari jasad hidup sebagai makanan.
Sumber:
Erwinda, Y. E. 2008. Pembenihan Udang Putih (Penaeus vannamei) Secara Intensif. Program Studi Biologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung. Bandung. hlm 1-2.
Lestari, A. 2009. Manajemen Risiko dalam Usaha Pembenihan Udang vaname (Litopenaeus vannamei), Studi Kasus di PT. Suri Tani Pemuka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sutrisno, E, W. T. Prabowo dan S. Subyakto. 2010. Produksi Calon Induk Udang Vanamei Litopenaeus vannamei dengan Sistem Resirkulasi Tertutup pada Bak Raceway. Makalah Disampaikan pada Indoqua 2010 di Bandar Lampung, 4 - 6 Oktober 2010. BBAP Situbondo.hlm.4.
No comments:
Post a Comment